Suatu hari, anak saya (TK kecil) mendapatkan PR dari sekolahnya, soalnya mengenai penjumlahan angka. Saya perhatikan dia menghitung sendiri dengan menggunakan jari-jari tangannya. Dan angka yang dia sebutkan tidak sesuai dengan jari yang dia angkat. Takjub sekaligus terheran-heran, karena dia berhasil mengisi PR nya dengan cara tersebut.
Penasaran saya tanya miss (guru) nya disekolah, beliau mengatakan itu menggunakan metode jarimatika. Akhirnya saya googling tentang metode tersebut, karena saya tidak mau anak saya bingung dengan metode yang berbeda antara belajar disekolah dengan belajar dengan orang tuanya dirumah.
Akhirnya saya pun belajar jarimatika demi bisa mengajarkannya kembali kepada anak sulung saya.
Jadi apa itu jarimatika?
Jarimatika adalah teknik berhitung dengan menggunakan jari tangan dan ruas-ruas jari. Metode ini dikembangkan oleh Septi Peni Wulandani sekitar tahun 2004.
Operasi berhitung matematika tersebut meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Logika penghitungan jarimatika mirip dengan logika penggunaan sempoa.
Kelebihan belajar jarimatika diantaranya :
1. Sederhana.
2. Berhitung menjadi terasa lebih mudah dan menyenangkan.
3. Tidak memberatkan memori otak dengan bayangan.
4. Menjaga ketertarikan terhadap matematika.
5. Alat bantu berhitung selalu ada, tidak perlu dibeli dan tidak akan tertinggal ataupun di sita saat ujian.
Dalam jarimatika, tangan kanan digunakan untuk melambangkan satuan, sedangkan tangan kiri digunakan untuk melambangkan puluhan.
- Angka 1 diwakili oleh jari telunjuk tangan kanan
- Angka 2 diwakili oleh jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan
- Angka 3 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan kanan
- Angka 4 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking tangan kanan
- Angka 5 diwakili oleh jari jempol tangan kanan
- Angka 6 diwakili oleh jari jempol dan jari telunjuk tangan kanan
- Angka 7 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk dan jari jari tengah tangan kanan
- Angka 8 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk, jari jari tengah dan jari jari manis tangan kanan
- Angka 9 diwakili oleh kelima jari tangan kanan
Penggunaan yang sama untuk jari tangan kiri, dengan nilai puluhan
- Angka 10 diwakili oleh jari telunjuk tangan kiri
- Angka 20 diwakili oleh jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri
- Angka 30 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan kiri
- Angka 40 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking tangan kiri
- Angka 50 diwakili oleh jari jempol tangan kiri
- Angka 60 diwakili oleh jari jempol dan jari telunjuk tangan kiri
- Angka 70 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk dan jari jari tengah tangan kiri
- Angka 80 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk, jari jari tengah dan jari jari manis tangan kiri
- Angka 90 diwakili oleh kelima jari tangan kiri
Contoh Operasi Penjumlahan :
Penjumlahan 13 + 11 = 24
- Tangan kiri dibuka jari telunjuk (10) dan tangan kanan dibuka jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (3)
- Tangan kiri di buka jari tengah (+10) dan tangan kanan dibuka jari kelingking (+1)
- Hasilnya, tangan kiri terbuka dua jari (20) dan tangan kanan terbuka empat jari (4) yang dibaca 24
Contoh Operasi Pengurangan :
Pengurangan 24 - 12 = 12
- 24 dilambangkan tangan kiri buka jari telunjuk dan jari tengah (20), tangan kanan buka jari kelingking sampai jari telunjuk (4)
- dikurang 12 : jari kiri: tutup jari tengah (-10), jari kanan: tutup jari kelingking dan jari manis (-2)
- hasilnya jari kiri terbuka hanya jari telunjuk (10) dan jari kanan terbuka hanya jari telunjuk dan jari tengah (2) yang dibaca 12
Itu barus sedikit ulasan tentang jarimatika penjumlahan dan pengurangan, masih ada perkalian dan pembagian.
Matematika memang seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi anak. Saya sedari kecil sangat menyukai matematika, dan saya ingin anak saya pun demikian.
Dan ketika tau metode jarimatika ini, saya sangat tertarik, karena ternyata metode ini menyenangkan, dan membuat anak pun tertarik dengan matematika.
Semoga saya anak saya semakin menyukai matematika seperti saya. Tidak ada anak yang tidak bisa matematika, dia hanya belum mendapatkan pendidik yang kompeten dan metode menarik yang kreatif seperti jarimatika ini.
Untuk yang belum tau, silahkan dicoba.
0 Comments